Saat yang tepat bagi wanita itu untuk menangis..
Wanita itu tidak pernah menyangka, pria yang selalu memujanya bahkan mengaku menyayanginya mengucapkan perkataan yang merendahkan wanita itu. Pantaskah wanita itu bertahan dengan pria yang "merendahkan" dirinya? Terlebih wanita itu selalu terlihat salah di hadapan sang pria. Seolah-olah apa yang keluar dari bibir wanita itu selalu bernilai salah. Apa yang dikatakan wanita itu seperti sesuatu yang tidak berharga sama sekali. Hanya seonggok sampah yang pantas dibuang.
Wanita itu hanya bisa mengucapkan maaf, maaf, maaf. Menyalahkan dirinya sendiri dan selalu menganggap pria itu benar. Dia melakukannya karena itulah yang diinginkan sang pria. Meskipun pria itu tidak mengerti perasaan wanita itu, namun wanita itu tetap ingin menjaga perasaan pria itu.
Wanita itu bertahan dengan hati yang telah berlubang karena perlakuan pria itu. Meskipun sang pria memperlakukannya seperti itu, wanita itu berharap masih bisa bertahan meskipun dengan hati yang penuh lubang.
Wanita itu tau.. dia tidak akan pernah bisa mengubah apa yang telah melekat pada sang pria. Sekalipun dia harus menangis hingga hati wanita itu remuk. tidak akan pernah bisa...
Wanita itu tau.. dia tidak akan pernah bisa mengubah apa yang telah melekat pada sang pria. Sekalipun dia harus menangis hingga hati wanita itu remuk. tidak akan pernah bisa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar