Minggu, 26 Mei 2013

Dia Jenuh...

Happy Sunday ^__^
Saya dan Shinichi kenal sejak 29 Juli 2009. Untuk cerita perkenalannya insya Allah akan saya ceritakan kapan-kapan :)
Saya dan Shinichi sudah menjalani komitmen ini hampir 4 tahun. Menurut saya, 4 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Hubungan saya dan Shinichi terjadi karena sebuah komitmen. Sampai saat ini saya masih bingung dengan status saya dan Shinichi. Orang-orang di sekitar kami menyebut kami "pacaran" namun saya sendiri kurang setuju dengan istilah itu. Menurut saya, "pacaran" itu seperti main-main dan ngga ada keseriusan dalam hubungan, hanya mencari kesenangan sesaat. #Ups. Sedangkan saya dan Shinichi mempunyai komitmen untuk mencapai ke satu titik di mana saya dan Shinichi dipersatukan oleh ikatan yang disebut dengan "pernikahan". aamiin ^_^
Selama hampir 4 tahun ini, hubungan saya dan Shinichi berjalan seperti itu-tu saja. Kita juga terpisahkan oleh jarak. Tahun 2009 - 2012 saya kuliah di Semarang, sedangkan Shinichi kerja di Jakarta. Sejak Oktober 2012 sampai Oktober 2013 mendatang saya menjalankan tugas untuk mengabdi di Aceh dan jarak kami pun semakin jauh. Kami memang jarang bertemu, tidak seperti pasangan-pasangan lain yang hampir setiap minggu atau setiap hari bisa bertatatp muka satu sama lain. Saat saya di Semarang dan dia di Jakarta, rata-rata 3 - 4 bulan sekali bertemu. Kadang Shinichi yang berkunjung ke Semarang dan sesekali bertemu di rumah ayah saya di Bekasi.
Semalam, saya kirim sms ke Shinichi. Menanyakan "Mas jenuh ngga sama hubungan kita?" Saya kira Shinichi akan menjawab, "ngga". Karena selama ini Shinichi baik-baik saja sama saya. Tapi ternyata jawaban dia di luar dugaan saya. Jawaban dia, "Sayang, sebenernya Mas juga jenuh gitu-gitu aja tapi keadaannya kayak gini, mas harus terima kenyataan kalo mas sekarang jauh sama dinda dan mas sebisa mungkin berusaha agar dinda selalu berasa dekat dengan mas begitu juga sebaliknya. karena Mas tetep sayang sama dinda". Itu satu-satunya sms dari shinichi yang panjang sejak 2009. Cukup shock juga sih.. ternyata dia jenuh juga.
Rasanya wajar kan kalo dia jenuh dengan komitmen kami. Tanpa saya sadari, mungkin saya sendiri juga merasa jenuh dengan komitmen ini. Faktanya memang seperti itu, hubungan kita "gitu-gitu aja". Ngga ada yang spesial dan ngga ada yang "wow".
Sekarang saya takut. Hubungan yang semakin lama akan membuat kami semakin jenuh dan  "komitmen" yang sudah kami pertahankan ini akan berakhir. Saya sangat sangat dan sangat berharap, kami bisa mempertahankan komitemen ini sampai ke titik "kebahagiaan", aamiin. Pertanyaannya, bagiamana caranya menghilangkan rasa jenuh itu? Ngga mungkin juga kan akan jenuh terus-terusan... -___- eotteohge?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar