Selasa, 22 Mei 2012

I Love You Mom


Dari Abu Hurairah  radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Cuplikan hadist di atas mengingatkan kita untuk selalu menghormati Ibu. Seorang Ibu yang telah melahirkan, membesarkan, dan mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Bahkan pada hadist tersebut Rasulullah S.A.W mengulang kata Ibumu! Ibumu! Ibumu!

Meskipun hari ini bukan hari ibu, aku ingin sedikit bercerita tentang perjuangan ibuku. Ibu yang sangat aku banggakan dan yang sangat aku sayangi.
Aku terlahir dari rahim seorang Ibu yang sangat tegar dan kuat. Saat aku masih berada di dalam kandungannya, ibu melewati masa-masa sulit seorang diri. Tapi karena dia sangat kuat, akhirnya dia bisa membuat aku melihat dunia ini. Masa sulit ibuku tidak berakhir di sini. Setelah dia melahirkan aku, 3 tahun kemudian dia berpisah dengan Ayahku. 
Ibu menitipkan aku pada seseorang (tidak ada hubungan saudara atau keluarga). Di keluarga itu aku dianggap seperti cucu mereka sendiri. Ibuku bekerja mencari nafkah, tugas yang seharusnya dilakukan oleh Ayahku. Meskipun aku tidak tinggal dengan Ibuku tapi aku sangat bersyukur karena aku tinggal dengan keluarga yang menyayangi aku. Mungkin Ibuku juga ingin mellihat perkembangan anaknya, tetapi karena keadaan yang membuatnya harus bekerja dan meninggalkan aku maka Ibuku terpaksa tidak dapat tinggal bersama aku.
Ibuku berjuang mencari rizeki di negara orang untuk membiayai aku sekolah. Ibu ingin aku mendapat pendidikan yang lebih baik dibanding dengan dia. Ibu tidak ingin melihat anaknya hidup susah seperti dia. Prinsip Ibuku adalah "Jangan sampai anakku menjalani kehidupan sepertiku". Ibu ingin aku bahagia. Ibuku bekerja keras hanya untuk membahagiakan aku.
Aku bangga dengan ibuku. Dan aku berjanji akan membahagiakan dia. Mungkin aku tidak dapat membalas kasih sayang dan kebaikan-kebaikan ibuku yang tak terhitung.
Aku sangat menyayangi Ibu.
Aku akan berusaha membuatnya bangga. Aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbanannya.
Allah... selalu berikan kesehatan untuk Ibuku. Tolong lindungi dan jaga Ibuku di sana ya... Aku mencintai Ibuku karena-MU.. I Love You Mom..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar