Selasa, 14 Juli 2015

Menjelang Mudik

Tinggal beberapa hari lagi pulang kampung alias mudik ^^ Yeay!!!!
Oleh-oleh juga baru beli tadi. Niatnya ngga mau bawa oleh-oleh tapi setelah dipikir-pikir ngga enak juga kali ya kalo pulang dengan tangan kosong. Akhirnya barusan aku ngajak temen kantor untuk nganter beli oleh-oleh, cuma jajanan biasa sih. Mau beli makanan khas sini paling juga ngga termakan. Lidah keluarga Mbah Uti kan agak syusyah.. :-) Jadi tadi aku cuma beli jajanan coklat, kue-kue buat sepupu-sepupu yang kecil. Hehehe semoga pada suka deh...
Oya, rata-rata snack sini impor dari Malaysia, Hongkong, dan Thailand. Tadi aku beli beberapa makanan dari sana, yang sekiranya di Jawa jarang ada. Termasuknya lumayan murah kok, aku belanja 3 kantong plastik besar ngga sampe 400K. Coba kalo belanja cokelat yang asli indo, pasti bisa lebih...
Deg-degan mau pulang, karena pulang pas hari-H lebaran, takut ngga ada taksi, takut penerbangannya delay, dan berbagai hal lainnya.... Semoga Allah melancarkan semua urusanku, aamiin ^^

Senin, 13 Juli 2015

Ha Min Tujuh

Hari ini jadwalnya adalah nyebarin undangan ke temen-temen. Upload undangan ke medsos. Ngga terasa tinggal 7 hari lagi, semoga Allah selalu memberi kemudahan, kelancaran, dan kekuatan pada kami sampai hari H nanti.
Tangan gemetaran ngirim undangan ke temen-temen. Antara sadar dan seperti mimpi. Ngga nyangka aja, aku dan dia bisa sampai pada titik ini. Setelah sebelumnya diterpa ujian dari-NYA bahkan sampai sekarang pun angin cobaan itu masih berhembus dengan lembut tapi menyayat hati.
Tujuh hari menjelang hari H sudah terasa rasa deg-degan, pikiran udah jauh melayang ke rumah meski raga masih berada di Pekanbaru.
Allah,,, mudahkan dan lancarkan terus ya, biarkan hari itu menjadi awal sejarah aku dan dia untuk menapaki jalan cinta-MU menuju syurga-MU, aamiin ^^

Sabtu, 11 Juli 2015

Ha Min Sembilan

Ngga terasa Ramadhan akan segera berakhir. Akan diganti oleh Syawal. Bulan yang mungkin akan menjadi sejarah dalam kehidupanku. Bulan yang akan menjadi titik awal aku menjalani kehidupan yang sesungguhnya.
Ada rasa sedih karena harus berpisah dengan Ramadhan. Ada sebuncah rasa bahagia karena akan bertemu syawal, bulan CINTA yang IA turunkan untukku. Namun juga terselip rasa bimbang di hati. Benarkah ini akan mengubah peranku menjadi isterinya? Benarkan ia yang DIA turunkan menjadi imamku, penuntunku untuk menuju syurga-NYA?
Allah.... Perasaan apakah ini... Tambahkan rasa yakin dalam hatiku. Mudahkan semua urusan kami. Kuatkan aku agar bisa menjalani semua ini dengan rasa ikhlas.
Aku pasrahkan semuanya kepada-MU ya Rabb... Jika dia memang yang kau sediakan untuk menjadi imamku, aku ikhlas. Semua yang akan terjadi setelah hari itu akan menjadi konsekuensiku.
Aku tidak berharap, Engkau tidak menimpakan masalah kepada kami. Namun bukan berarti aku mengharapkan masalah yang bertubi-tubi...