Sabtu, 03 November 2012

Sabar.....


Kamis, 1 November 2012
Hari Selasa kemarin, aku nganterin Senior ke Hotel Lading. Rabu, mereka akan terbang ke tanah Jawa. Meskipun hanya 2 minggu bersama senior-senior itu aku sudah merasa kehilangan saat berpisah dengan mereka. Aku masih butuh banyak bimbingan dari mereka untuk mendidik anak-anak di sini. Terasa sangat berat harus ditinggal mereka. Di sini aku memang tidak sendiri, ada Zahra (yang punya rumah) dan ada Mbak Dwi (temen se-SM3T). Tapi sampai saat ini pun aku belum cocok dan masih ngrasa ngga nyaman tinggal sama Mba Dwi. Insya Allah aku akan terus berusaha dekat dengan dia, meskipun sulit.
Mulai Rabu kemarin, aku di sekolah sendiri. Beruntung Bapak Kepala Sekolah dan Bapak Ibu Guru di sini welcome banget, ngasi support buat aku. Alhamdulillah... Luruskan niat untuk mendidik anak Bangsa ^^
Dan hari ini, tiba-tiba mood-ku berubah jelek karena membaca angket dari siswa kelas 3. Bukan marah ataupun kesel tapi aku merasa belum cukup pengalaman untuk mendidik mereka. Aku masih kekanak-kanakan, belum dewasa, dan aku belum mampu menjadi Guru yang baik.
Salah satu angket dari siswaku yang namanya ga perlu aku sebutkan:
Apakah saya suka matematika?
à Sedikit suka, sedikit tidak tergantung dari keadaan. Kalau gurunya pintar dalam menjelaskan saya sedikit suka tapi kalu sebaliknya, saya itu jangankan suka sama matematika, gurunya saja saya benci tapi dalam hati ya!
Pernahkah saya belajar matematika di rumah?
à Saya itu kalau misalnya ada PR ada sedikit belajar takut tidak bisa. Kalau mengharap sama teman sama saja.
Pelajaran apakah yang saya sukai?
à Saya suka pelajaran-pelajaran yang rumit-rumit misalnya kimia dan sejenisnya. Tapi itu semua tergantung dari guru mata pelajaran.
Pernahkan saya belajar dari pelajaran yang saya sukai?
à kalau saya Cuma suka saja. Tapi kalau belajar ada sekali-kali, itupun kalau ada PR
Apakah pelajaran yang paling tidak saya sukai?
à untuk saat ini MTK karna gurunya tidak sama dengan guru sebelumnya. Perbedaannya banyak sekali. Itu untuk sementara. Mudah-mudahan nantinya saya sukai.
Pernahkah saya belajar pelajaran tersebut?
à dulu ketika masih ada Pak XXX ada saya belajar kalau besok ada MTK, tapi sekarang tidak lagi karena belum biasa dengan pembimbingnya.
Itu salah satu cuplikan angket dari salah satu siswaku yang cukup menyentil perasaan sekaligus keyakinanku untuk memotivasi mereka. Ternyata aku belum bisa memberi motivasi mereka. Justru sebaliknya, kehadiranku malah membuat mereka malas. Ya Allah... mampukah aku menunaikan amanah ini? Bisakah aku menjalankan tugasku?
Aku tau, dari 11 siswa hanya dia yang kalimatnya “berani”... hufth...  sabar... Seorang guru harus sabar... Semangat yaaaa... fighting!!! ^^